Rabu, 03 Oktober 2007

bunga teratai

SEBAGAI tanaman air yang populer di berbagai belahan dunia, teratai berfungsi sebagai elemen estetis penataan eksterior. Sosoknya yang anggun memang mampu menambah asri suasana. Keistimewaan lain, teratai atau seroja merupakan tanaman yang banyak menyuntikkan insiprasi pada kaum penyair maupun penggubah lagu. Selebihnya, berbagai bangsa di muka bumi menempatkan tumbuhan air ini dalam posisi sarat nilai.

Penduduk Mesir misalnya, menjadikan seroja sebagai lambang nasionalnya. Sejarah Mesir memang sudah mengenal teratai sejak lama. Dalam astrologi, masyarakat Mesir Kuno menggunakan bentuk teratai sebagai simbol matahari terbit. Mekar dan kuncupnya teratai jadi patokan pergantian siang dan malam.
Bangsa Mesir juga mengenal lotus -- jenis lain dari teratai -- sejak 2000 tahun S.M. Lotus yang melambangkan Dewa Nefertem, memberikan kehidupan pada Ra, Dewa Matahari. Menurut kepercayaan, wangi bunga ini merupakan sumber kekuatan Ra.
Dewa Osiris yang terbunuh juga dipercaya lahir kembali melalui bunga lotus. Oleh karena itu, bagi masyarakat Mesir, lotus melambangkan kelahiran. Alhasil, relief lotus selalu setia menjadi penghias peti mumi dan makam-makam kuno di Mesir.
Selain itu, teratai atau disebut juga kembang padma memiliki fungsi simbolis dalam agama Hindu, Budha, maupun kesenian India. Ajaran Budha menegaskan bahwa proses mekarnya bunga teratai merupakan lambang pencapaian kesempurnaan menuju nirwana. Kuncupnya melambangkan awal usaha dan puncak mekar bunga menjadi tanda tercapainya kesempurnaan. Beberapa perguruan tinggi terkemuka di tanah air juga menggunakan bunga teratai sebagai logo lembaga pendidikannya. Kecantikan teratai pun terukir pada tongkat dan singgasana Syiwa, dewa bertangan empat dalam ajaran Hindu. Singgasana itu bernama padmasana yang datang dari nama "padma" dan "astana" (posisi terbaik dalam memuja). Dalam Hindu, teratai merupakan perlambang kemurnian.
Selebihnya, bunga teratai kerap dijadikan simbol kecantikan fisik wanita. Dalam tradisi India misalnya, sosok wanita ideal adalah padmini yang tangan, kaki, dan wajahnya cantik ibarat bunga padma yang sedang merekah. Mata, terutama pupil, bersinar seperti biji teratai.
Sementara itu, di kalangan masyarakat India, ada kepercayaan bahwa mandi berendam di kolam lotus atau mengonsumsinya dalam keadaan mentah maupun matang bisa menambah kesuburan kaum wanita. Teratai juga lekat dalam legenda dan tradisi masyarakat Cina. Kwan Im, Dewi Welas Asih dan pelindung orang-orang miskin biasa tampil dalam singgasana kuntum bunga teratai. Begitu pula He Xiangu, satu-satunya dewi di antara tujuh dewa yang mendiami Fenghai selalu membawa bunga teratai untuk menyembuhkan penyakit.
Lain Cina lain pula kisah dari Yunani. Dalam mitologinya dikenal cerita khasiat minuman bunga teratai yang dipercaya mampu menghilangkan ingatan seseorang. Korban-korban hilang ingatan itu dipaksa bekerja untuk Odysseus sebagai budak.

Antara teratai dan lotus
Karena teratai merupakan tanaman air, dunia barat mengenalnya sebagai water lily, hardy water lily untuk teratai yang tumbuh di daerah sub-tropis, dan tropical water lily untuk jenis yang tumbuh di daerah tropis. Walau banyak kemiripan, teratai (nymphaea sp.) tidak sama dengan lotus (Nelumbo sp.) Perbedaan dan kemiripan teratai dengan bunga lotus tampak dalam beberapa hal.
Bunga teratai memiliki banyak lapisan kelopak. Ia mekar selama 2-3 hari. Keunikannya, dalam satu tanaman tak pernah ada bunga yang mekar bersamaan kecuali beberapa jenis teratai hibrida. Akan tetapi, secara umum teratai berbunga silih berganti, bulat mendekati lonjong. Warnanya beragam, hijau dengan bercak-bercak merah. Bagian atas daun hijau, tetapi bawahnya marun atau kedua bagiannya berwarna marun. Dibandingkan teratai, daun lotus lebih tebal dan kenyal seperti karet. Warnanya hijau kebiruan, bertekstur mirip lapisan beludru.
Tangkai daun teratai juga cenderung menjalar hingga daunnya terlihat mengapung di permukaan air. Hanya bunganya yang bertangkai tegak hingga tak bersentuhan dengan air. Sementara itu, tangkai daun lotus menjulang ke atas hingga mencapai tinggi sekira 1 m.

Ragam manfaat
Selain cantik, ternyata teratai juga kaya manfaat. Di Tuban Jawa Timur dikenal dodol biji teratai. Kemudian di Jepang, sejak 20 tahun lalu biji teratai digunakan sebagai bahan pangan nonberas. Sementara di Indonesia, meskipun tidak begitu populer yang bisa menggantikan beras hanya biji dari varietas teratai putih sedangkan biji teratai merah biasanya digunakan untuk sayur dan jenis yang kuning untuk bahan minuman segar. Masyarakat Cina Kuno menggunakan daun teratai sebagai pembungkus sejenis lontong ketan.
Biji teratai yang memiliki tangkai seperti sengat lebah berguna menyembuhkan pendarahan setelah melahirkan, juga mengatasi faeces yang berdarah. Caranya, kulit biji dibakar, lalu ditelan sebagai obat. Biasanya orang mengonsumsinya setelah dicampur dengan samsu atau vinegar yang berasal dari gula tebu.
Seperti juga serat tangkainya, biji teratai dapat digunakan sebagai obat penenang dan pengusir insomnia dengan cara meminum air rebusannya. Serat teratai juga berguna mengobati disentri dan melancarkan buang air seni.
Selain itu, rebusan akar teratai pun dipercaya bisa mengusir penyakit lever atau kuning. Caranya, rebus akar teratai dengan air kelapa muda kemudian bubuhi sedikit madu. Biarkan mendidih hingga air rebusan tinggal 3 gelas. Dosis minumnya tiga kali sehari.
Berabad-abad lamanya, ahli kecantikan dari Cina menggunakan kelopak bunga, benang sari, dan putik teratai untuk ramuan penghalus kulit. Campuran ini dibubuhi madu, lalu dioleskan pada wajah sebagai masker.

Berbagai varietas
Berkat kreativitas kaum botanikus Thailand, Hawaii, dan India, kini muncul teratai-teratai pendatang baru dengan warna yang lebih menyala dan variatif, seperti teratai salem, teratai kepiting, atau yang ungu terang dan oranye.
Teratai salem terbilang paling eksklusif di antara teratai anyar lainnya. Diameternya besar, sekira 7-8 cm dan daunnya lebih lembut daripada jenis lain. Bila lembaran daun dibalik, tampak warna salem seperti pada bunga. Jenis ini mekar pada siang hari, antara pukul 8.00-15.00 WIB. Namun, prosesnya bergantung pada kondisi cuaca lantaran ia merespons cahaya matahari. Kalau mendung, ia menguncup sedangkan jika cuaca panas, ia tetap mekar hingga pukul 17.00 WIB. Perbanyakan teratai ini dari umbi yang telah diapungkan terlebih dahulu dalam pot berair.
Jenis lain yang berwarna oranye berukuran lebih kecil, yakni 5-6 cm dan mekar pada siang hari. Teratai oranye lebih mudah diperbanyak, yakni dari daun yang berputik.
Paling unik adalah teratai kepiting merah. Ia memiliki capit hijau di antara kelopak bunga. Lantaran bentuk capit itu mirip jari-jari kepiting, ia populer dengan sebutan teratai capit kepiting. Tampilan daun mulus dan mengilap. Selain merah, ada juga capit kepiting ungu, putih, dan kuning. Perbanyakannya dengan umbi.
Selain padma warna-warni itu, ada pula varietas berukuran raksasa (diameter daun sekira 180 cm) yang pertama kali ditemukan Haenke, peneliti tumbuhan asal Jerman tahun 1801 di Sungai Amazone Amerika Selatan. Namun, karena catatan perjalanannya hilang dalam ekspedisi ke Filipina, kehadiran bunga raksasa ini baru dikenal dunia pada tahun 1809 ketika peneliti lainnya, Bonpland menemukan bunga tersebut di Corrientes Argentina. Saat itu bunga tersebut bernama Euryale Amazonica. Kemudian di tahun 1838, H. Schoburgh menamakan jenis ini Victoria Regia yang di tahun 1849 untuk pertama kalinya dikembangbiakkan di Chatwoth Inggris.
Seroja ekstrabesar ini merekah pada pukul 17.00 WIB dan mekar penuh pada tengah malam menjelang pagi. Bunganya bertahan sampai dua hari dan mulai rontok pada hari ketiga. Pada hari ke delapan, seluruh kelopak bunga habis meranggas. Keistimewaan lain, warnanya bisa berubah-ubah putih atau merah pada saat mekar. Sejak abad lalu Kebun Raya Bogor memiliki teratai jenis ini dan bibitnya diperoleh dari Amsterdam Botanical Garden.

Bertanam teratai dan lotus
Umunya, teratai dan lotus dijual dalam wadah ember berikut medianya, yakni tanah lumpur. Jenis bunga yang populer ialah berwarna putih dan merah muda atau dikenal dengan teratai lokal.
Cara termudah adalah memasukkan tanaman berserta embernya ke dalam wadah (pot besar) atau kolam, lalu tambahkan air. Cara ini juga memudahkan perawatan di kemudian hari. Untuk mengganti media tanam dan pemupukan, tinggal mengangkat ember beserta isinya dari pot atau kolam.
Gunakan pot bermulut lebar untuk teratai karena umbi akarnya tumbuh membesar hingga tak memerlukan cekungan pot terlalu dalam. Sementara itu, untuk lotus, sebaiknya gunakan pot dengan cekungan dalam agar akar yang tumbuh menjalar dapat leluasa bergerak dan membentuk rumpun pada dasar pot. Cekungan dalam juga untuk mengimbangi pertumbuhan batang yang menjulang ke atas.
Bila ingin menanam langsung pada tempat baru, siapkan media lumpur dalam wadah, setinggi setengahnya kemudian genangi air sekira 10 cm di atasnya. Masukkan tanaman perlahan ke dalam tempat yang telah disiapkan dan jaga agar akar tidak terbenam terlalu dalam.
Teratai maupun lotus merupakan jenis tanaman yang membutuhkan sinar matahari penuh, sedikitnya 6 jam sehari. Bila terlampau teduh, tanaman akan mudah terserang kutu. Agar tumbuh optimal, sebaiknya tiap dua hari sekali air perendamnya diganti.
Pemupukan dapat dilakukan dengan NPK bentuk butiran atau tablet. Sementara itu, penggantian media tanam dilakukan setiap tahun. Secara alami, teratai dan lotus berkembang biak dengan biji. Bila tiba saatnya, biji akan terbenam ke dalam lumpur dan tumbuh membentuk tanaman baru. Perkembangan teratai pun dapat dilakukan dengan membelah rimpang (umbi yang tumbuh pada pangkal tanaman) atau memisahkan tunas yang tumbuh di daun atau batang dari tanaman induknya.
Demikian istimewanya tanaman ini, hingga para pengamat memberinya gelar sebagai kembang nirwana. Akan tetapi, ironis bunga suci ini justru senang tinggal di antara lumpur. Fakta ini membuat para filsuf mempertimbangkan nilai-nilai hidup dalam lumpur penderitaan. Ini filosofinya, berterima kasih pada semua masalah (yang dianalogikan sebagai lumpur) karena seperti teratai dengan itu kita dapat mengumpulkan kekuatan diri. (rk. utammi)***

Links :


Tidak ada komentar: