Keraton atau dalam bahasa aslinya disebut Karaton berlokasi di pusat kota Jogjakarta . Karaton artinya tempat dimana raja dan ratu tinggal, atau dalam kata lain Kadaton yang artinya sama. Dalam pembelajaran tentang budaya Jawa, arti ini mempunyai arti filosofis yang sangat dalam.
Arsitektur istana ini adalah Sultan Hamengkubuwono I sendiri, yang merupakan pendiri dari kerajaan Ngayogyakarta Hadiningrat. Keahliannya dalam bidang arsitektur dihargai oleh ilmuwan berkebangsaan Belanda- Dr.Pigeund dan Dr.Adam yang menganggapnya sebagai "arsitek dari saudara Pakubuwono II Surakarta".
Ada beberapa bagian dari wilayah Keraton, salah satunya adalah Pintu Gerbang Donopratopo yang berarti "seseorang yang baik selalu memberikan kepada orang lain dengan sukarela dan mampu menghilangkan hawa nafsu".
Dua patung raksasa yang terdapat di samping, salah satunya menggambarkan kejahatan dan yang lain menggambarkan kebaikan. Hal ini berarti "Anda harus dapat membedakan, mana yang baik dan mana yang jahat ". Bukan hanya ini, anda juga dapat menyaksikan peninggalan budaya dari kerajaan Keraton yang lain seperti North Alun-alun, South Alun-alun, Siti Hingil , Kemandungan, Regol Gadungmlati, Regol Brojonolo, Bangsal Witono, Bangsal Manguntur Takil, Bangsal Trajumas, Bangsal Kencono, Pavilion Praba Yeksa, Gedong kuning.
Di dalam Keraton terdapat museum yang dipersembahkan kepada almarhum Sultan Hamengkubuwono IX, ayah dari Sultan Hamenggkubuwono X yang merupakan Sultan saat ini. Sultan Hamengkubuwono IX adalah seorang figur politisi yang terkenal dan merupakan pemimpinIndonesia . Dorongan dan kontribusinya kepada Republik Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan dihormati dan dikenal oleh sebagian besar rakyat Indonesia .
Jogjakarta pernah menjadi ibukota Indonesia (1946-1949) dan diresmikan melalui Undang-Undang menjadi daerah khusus yang sama dengan propinsi. Museum ini memamerkan salinan berharga dari Pusaka yang sakral, hadiah dari kerajaan asing, gamelan, kereta kerajaan dan beberapa foto keluarga kerajaan dan susunan keluarga.
Arsitektur istana ini adalah Sultan Hamengkubuwono I sendiri, yang merupakan pendiri dari kerajaan Ngayogyakarta Hadiningrat. Keahliannya dalam bidang arsitektur dihargai oleh ilmuwan berkebangsaan Belanda- Dr.Pigeund dan Dr.Adam yang menganggapnya sebagai "arsitek dari saudara Pakubuwono II Surakarta".
Dua patung raksasa yang terdapat di samping, salah satunya menggambarkan kejahatan dan yang lain menggambarkan kebaikan. Hal ini berarti "Anda harus dapat membedakan, mana yang baik dan mana yang jahat ". Bukan hanya ini, anda juga dapat menyaksikan peninggalan budaya dari kerajaan Keraton yang lain seperti North Alun-alun, South Alun-alun, Siti Hingil , Kemandungan, Regol Gadungmlati, Regol Brojonolo, Bangsal Witono, Bangsal Manguntur Takil, Bangsal Trajumas, Bangsal Kencono, Pavilion Praba Yeksa, Gedong kuning.
Di dalam Keraton terdapat museum yang dipersembahkan kepada almarhum Sultan Hamengkubuwono IX, ayah dari Sultan Hamenggkubuwono X yang merupakan Sultan saat ini. Sultan Hamengkubuwono IX adalah seorang figur politisi yang terkenal dan merupakan pemimpin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar