Rabu, 03 Oktober 2007

Fènghuáng Lambangkan Maharani

Fènghuáng Lambangkan Maharani

July 29, 2007 on 5:20 am | In Tradisi Tionghoa | No Comments

Batam, Tribun - Dalam tradisi Tionghoa disebutkan empat binatang keramat tradisional orang Tionghoa. Selain naga, tiga binatang lain adalah Fènghuáng, Kirin dan kura-kura.
“Kata Fènghuáng atau dalam bahasa Jepang disebut Ho-O, bahasa Korea disebut Bonghwang, bahasa Vietnam disebut Phuong Hoàng adalah raja burung dalam mitologi Tionghoa,” ujar Sunanto Eddy Tamrin, seorang peminat budaya Tionghoa kepada Tribun.
Yang jantan disebut Fèng dan betina disebut Huáng. Pada zaman modern sekarang, pembedaan jenis kelamin Fèng dan Huáng sudah jarang dilakukan sehingga Fèng dan Huáng sudah disatukan menjadi tunggal dalam karakter feminin sehingga dapat dipasangkan dengan naga Tionghua, yang berarti jantan.
“Di negara-negara barat, Fènghuáng biasanya dikenal sebagai phoenix Tionghua dan juga sering disebut burung Ho-Oh yang berasal dari sebutan bahasa Jepang ho-o,” terang Sunanto.
Secara umum, Fènghuáng dilukiskan dengan bentuk mirip ayam jantan, memiliki muka burung walet, dahi unggas, leher ular, dada angsa, punggung kura-kura darat, kaki belakang dan pinggang rusa jantan dan ekor ikan. Badannya menandakan enam badan surgawi. Kepala menandakan langit, mata menandakan matahari, punggung menandakan bulan, sayap-sayap menandakan angin, kaki menandakan bumi, dan ekor menandakan planet. Bulunya terdiri dari lima warna pokok, yakni hitam, putih, merah, biru dan kuning.
Fènghuáng atau phoenix Tionghoa, tidak punya hubungan apapun dengan phoenix dalam dunia barat. Gambaran Fènghuáng sudah muncul di Cina lebih dari 7.000 tahun yang lalu dan sering ditemui di permata hijau batu giok dan dikenal sebagai lambang keberuntungan.
Pada masa Dinasti Han yang berkuasa sekitar 2.200 tahun yang lalu Fènghuáng telah digunakan sebagai lambang arah selatan, menyatakan dalam bentuk jantan (feng) dan betina (huang) saling berhadapan satu sama lainnya. Selain itu juga digunakan untuk melambangkan Maharani sebagai pasangan naga yang melambangkan Kaisar. Sedangkan keluarga kerajaan pada zaman Dinasti Song paling sering menggunakan bendera dengan gambar naga dan Fènghuáng.
Fènghuáng mempunyai arti tambahan yang sangat positif, berupa lambang dari kebajikan tinggi dan rasa hormat. Fènghuáng juga menandakan persatuan yin dan yang. Dalam masyarakat Tionghoa, Fènghuáng sering ditemukan dalam dekorasi untuk perkawinan atau perayaan penting, sama dengan naga. Fènghuáng dan naga dianggap sebagai simbol dari hubungan kebahagiaan antara suami dan istri, kiasan lain dari yin dan yang.(rur)

Tidak ada komentar: